Serial Takwil Mimpi : RODA GERIGI EMAS & PERJALANAN MUHAMMAD QASIM SALAH MASUK KELOMPOK


 ﷽


(Seri takwil mimpi Muhammad Qasim)

 

*RODA GERIGI EMAS & PERJALANAN MUHAMMAD QASIM SALAH MASUK KELOMPOK*

 

Assalamu’alaikum.

Mimpi tanggal 9 Februari 2018. 

 

Dalam mimpi ini, aku (MQ) sedang melewati sebuah tempat. Dalam perjalanan, aku melihat ke arah permukaan tanah yang tumbuh sejumlah rumput di atasnya. Aku merasa bahwa di lokasi ini ada emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya.

*Takwilnya* :

1. Melewati sebuah tempat, artinya adanya sebuah kesempatan.

2. Tanah yang tumbuh rumput di atasnya, artinya sebuah usaha.

3. Aku merasa ada emas, artinya usaha itu sangat menjanjikan.

 

Waktu aku menggali, aku menemukan benda seperti batu. Saat aku bersihkan kotoran-kotoran darinya, aku jadi tahu rupanya batu itu adalah emas.

*Takwilnya* :

1. Menggali, artinya MQ akan mengalami keadaan yang gaduh / heboh

2. Menemukan batu emas, artinya kegaduhan tsb karena berawal dari pemikiran MQ yang ingin mencari-cari harta dunia dan tidak puas dengan apa yang ada (Baca juga mimpi mengejar gadis).

 

Aku sangat bahagia dan terus menggali dan menemukan emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya. Aku sangat bahagia dan berkata, “aku akan buat mesin seperti yang aku lihat dalam mimpiku dengan bantuan Allah ﷻ.”

*Takwilnya* :

1. Aku sangat bahagia, artinya kebalikannya, dalam menjalani setiap keputusannya MQ harus berhati-hati dan waspada, jangan sampai di perdaya orang lain.

2. "Aku akan buat mesin seperti..”, artinya MQ mencari-cari kekayaan tsb disebabkan karena ingin mewujudkan mimpinya yang sebenarnya belum takdirnya untuk menjadi kaya.

 

Aku masukkan semuanya ke dalam tas, membawanya lalu melangkah maju. Sekarang aku hendak mencari tempat dimana aku bisa mencairkan emas ini dan logam-logam lainnya untuk membuat sebuah mesin. Aku terus berjalan. Lalu aku melihat sebuah gedung di sisi kananku. Aku berkata, aku mungkin bisa menemukan semacam tungku pembakaran besi untuk membuat mesin itu di sana.

*Takwilnya* ;

1. Memasukkan kedalam tas, membawa dan melangkah maju, artinya MQ mau mengurus semuanya sendiri.

2. Sebuah Gedung, artinya sebuah kelompok orang-orang

 

Waktu aku masuk ke dalam gedung, aku merasa bahwa gedung ini ada di bawah kendali pasukan-pasukan satanis. Aku jadi merasa takut karena pikiran ini dan berkata, “jika ada yang melihatku, mereka pasti menangkapku.”

*Takwilnya* ;

1. Gedung di bawah kendali pasukan satanis, artinya orang-orang atau kelompok tsb seperti dikendalikan orang yang berkelakuan seperti orang satanis. Mungkin maksudnya seperti akidahnya melenceng atau (disadari atau tidak) suka berinteraksi dan (dibawah pengaruh) mengandalkan jin-jin, setan, dll (halunisasi).

2. MQ sebetulnya punya firasat (tau) tentang mereka.

 

Tapi aku harus tetap masuk ke dalam gedung dan tidak punya pilihan lain. aku berkata, “waktu Hazrat Muhammad ﷺ hijrah dari Mekah ke Madinah, orang-orang kafir sedang mengepung rumahnya namun beliau membaca beberapa ayat di dalam Al-Quran sehingga orang-orang kafir itu tidak bisa melihat beliau, maka aku harus coba lakukan hal yang sama.”

*Takwilnya* ;

Tetap masuk, artinya MQ tetap bergabung dengan orang/kelompok tsb.

 

Aku coba mengingat-ingat, namun aku tidak bisa mengingat ayat-ayat yang dibaca oleh Muhammad ﷺ. 

*Takwilnya* ;

MQ merasa mampu terhindar dari keburukan mereka, tapi ternyata tidak bisa (terpengaruh).

 

Penerangan di dalam gedung amat redup sehingga jarak penglihatan hanya beberapa kaki.

*Takwilnya* ;

Kelompok tersebut jauh dari hidayah.

 

Aku melafazkan asma Allah ﷻ dan mulai berjalan maju sambil membaca surat al-Ikhlas. Pasukan-pasukan satanis itu kemudian tidak dapat melihatku.

*Takwilnya* ;

Namun (atas kehendak Allah) pada akhirnya MQ sadar dan tetap terlindung dari keburukan mereka.

 

Di dalam gedung aku berjalan di jalan yang lurus yang sangat panjang sambil membawa beban muatan yang sangat berat.

*Takwilnya* ;

1. Berjalan lurus yang sangat panjang, artinya MQ melakukan segalanya semata-mata karena kehendak Allah atau bisa di bilang, MQ melakukan hal tsb karena taqdir Allah yang hingga akhirnya ia akan di muliakan orang-orang.

2. Beban Muatan yang sangat berat, artinya MQ pun sangat kesulitan menjalani takdirnya.

 

Aku merasa lelah namun aku tidak menyerah dan terus berjalan. Gedung itu adalah gedung yang sangat besar dan sangat jauh masuk ke dalam. Aku terus-menerus dibayangi ketakutan kalau-kalau pasukan-pasukan satanis masih ada disana. Setelah mencapai suatu titik, aku merasa bahwa aku sudah berada di luar jangkauan pasukan-pasukan satanis. Aku merasa sangat lelah dan aku lihat sebuah tempat di sisi kiriku.

*Takwilnya* ;

MQ mulai menjaga jarak dengan mereka.

 

Ketika aku pergi kesana, aku melihat tungku pembakaran besi, beberapa cetakan dan sebuah meja besi. Maka, semua peralatan yang aku butuhkan ada di sana.

Aku berkata, “hore! Inilah yang aku cari-cari!” Aku meletakan barang-barangku disana dan setelah beristirahat beberapa saat, aku mulai mengamati tungku pembakaran itu.

aku mengalami banyak kesulitan karena gelap. Saat aku melihat tungku itu, aku lihat bahwa tidak ada api yang menyala di dalamnya.

*Takwilnya* ;

1. Tungku, cetakan, meja besi, artinya orang-orang di kelompok tsb, mendukung MQ menjalankan rencananya yang sebetulnya belum takdirnya MQ tsb.

2. Semua peralatan yang aku butuhkan ada di sana, artinya MQ sangat senang dengan dukungan / persetujuan kelompok tsb.

3. Kesulitan karena gelap, artinya timbul sifat yang buruk pada MQ.

4. Tidak ada api dalam tungku, artinya tidak akan ada kebaikan dalam langkah / usaha MQ tsb.

 

Terlihat sepertinya tungku itu sudah tidak pernah dipakai sejak bertahun-tahun yang lalu. Ada batu bara juga di dalamnya. Tiba-tiba aku teringat bahwa tidak ada alat apapun yang bisa dipakai untuk mematik api ke batu bara itu. Aku berkata, “kalau aku tahu ini sejak tadi, pasti aku membawa korek api bersamaku tadi.” Aku jadi merasa sangat lelah dan berkata bahwa ini adalah pekerjaan yang berat. Sebelum aku pikir pekerjaan ini akan mudah.

Aku mencari sesuatu yang bisa mematik api dalam kegelapan. Akhirnya, aku menemukan sejumlah minyak dan batu-batuan. Aku tuangkan minyak itu ke atas batu bara dan mulai menggosokan batu-batuan tadi supaya mereka memercikan api namun api tak juga kunjung terpercik.

*Takwilnya* ;

1. Mencari sesuatu yang bisa memantik api dalam kegelapan, artinya MQ mencari-cari berharap kebaikan tersebut, dalam keburukan.

2. Minyak dan batu, artinya dengan harapan mendapatkan keberuntungan serta kebahagiaan karenanya.

 

Tangan-tanganku sudah lelah karena membawa barang-barang berat. Sementara itu, batu ditangan kiriku terlepas. Aku bangkit dalam keadaan marah dan berkata, “aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini lagi, aku sangat capek dan pekerjaan yang tersisa masih banyak.

*Takwilnya* ;

1. Tangan Lelah, artinya MQ kerepotan (pusing) dengan langkah atas usahanya tsb.

2. Batu di tangan kiri terlepas, artinya kebaikan yang diharapkan justru semakin menjauh (karena usaha/ langkahnya dan posisi di kelompok/ orang-orang yang salah)

 

Bahkan untuk saat ini, menyalakan api saja aku tidak bisa, dan kalaupun apinya menyala, melelehkan emas dan logam-logam dan membuat mesin adalah pekerjaan yang berat.” Di tengah rasa frustrasi itu, aku melempar batu yang kedua ke arah batu bara tadi.

*Takwilnya* ;

Melempar batu, artinya setelah ini MQ tidak lagi berharap.

 

Batu yang kedua itu lalu menabrak batu yang pertama dan menyulut percikan besar lalu batu bara mulai terbakar. Namun aku masih juga berkata, “Aku tidak mau mengerjakan ini lagi. Aku sudah coba segalanya yang aku bisa.”

*Takwilnya* ;

Batu bara mulai terbakar, artinya MQ menjadi gunjingan orang dan berujung kepada terjadinya berbagai fitnah.

 

Lalu aku melirik ke arah jalan pulang dengan keputus-asaan dan berkata, “andai saja aku tidak pernah memulai pekerjaan ini. Sekarang bagaimana caranya aku kembali melewati jalan yang panjang dan berbahaya ini?”

*Takwilnya* ;

MQ menyesal, tapi ia tidak bisa mengabaikan begitu saja apa yang sudah ia mulai (tidak mudah keluar dari permasalahan ini).

 

Lalu aku melihat ke sisi yang lain dan berkata, “aku harus coba berjalan maju dan memeriksa, mungkin ada jalan keluar dari tempat ini.”

*Takwilnya* ;

Akhirnya MQ mencoba menjalani takdir apa adanya.

 

Baru beberapa langkah aku ambil, aku mendengar suara langkah kaki beberapa orang yang berjalan mendekatiku. Waktu aku melihat ke arah kanan, aku melihat beberapa orang.

*Takwilnya* ;

Lalu ada kelompok lain.

 

Aku berhenti setelah melihat mereka dan berkata, “siapa orang-orang ini?” Waktu aku melihat dari dekat, aku lihat mereka memakai pakaian-pakaian hitam dan turban-turban di kepala mereka. Mereka berhenti dekat tungku pembakaran dan mengambil emas dan batu-batu permata dari dalam tas lalu menyusun mereka di satu sisi.

*Takwilnya* ;

1. Mereka memakai pakaian Hitam, artinya MQ memandang mereka sebagai orang-orang yang buruk.

2. Mereka melakukan apa yang di usahakan MQ tanpa persetujuan MQ atau tanpa perduli apa pendapat MQ.

 

Lalu mereka membesarkan nyala api di dalam tungku dan mulai melelehkan emasnya.

*Takwilnya* ;

Walau pun usaha mereka mendatangkan keberuntungan tetapi timbul darinya sebuah perselisihan karena seorang Wanita.

 

Aku terkejut dan berkata, “apa yang mereka lakukan? Itu semua barang-barangku!” Namun kemudian aku berkata, “untuk apa aku peduli? Toh aku tidak akan melanjutkan pekerjaan ini.”

*Takwilnya* ;

1. "Apa yang mereka lakukan", artinya karena perselisihan itu, MQ tidak menyukai kelompok ini.

2. "Itu semua barang-barangku", artinya MQ merasa, mereka memanfaatkan mimpi MQ untuk diri mereka sendiri.

3. "Untuk apa aku perduli?", artinya namun akhirnya MQ tidak terlalu memikirkannya lagi.

4. "Tidak akan melanjutkan pekerjaan ini", artinya MQ sudah tidak bersemangat untuk mewujudkan lagi mimpi-mimpinya.

 

Aku tidak bisa melihat jelas karena disana gelap. Orang-orang itu membuat sesuatu dari lelehan-lelehan emas tadi, seorang laki-laki meletakan dua benda yang terbuat dari emas di atas meja dan mereka mulai bekerja lagi. Emas itu bersinar terang dalam kegelapan. Aku berkata, “apa yang dibuat orang-orang ini?”

*Takwilnya* ;

1. Tidak bisa melihat karena gelap, artinya kelompok orang tsb berusaha membantu mewujudkan mimpi MQ tanpa perduli apakah di perhatikan MQ atau tidak.

2. Membuat sesuatu dari lelehan emas, artinya mereka tetap berusaha walau pun sedang mengalami perselisihan, bahkan perselisihan ini seakan sebuah taqdir yang harus di lewati.

3. Meletakkan benda terbuat dari emas di atas meja, artinya mereka mengalami kebahagiaan dan telah naik tingkat keyakin mereka.

4. Emas bersinar dalam kegelapan, artinya walau pun mereka berusaha tanpa di perhatikan (diabaikan) oleh MQ, namun hasil yang mereka usahakan telah tampak jelas keberhasilannya.

 

Waktu aku mendekat, aku melihat dua roda gerigi emas dengan permata tertanam di permukaannya. Saat melihatnya, aku sangat terkejut dan Bahagia dan berkata, “ini persis seperti roda-roda gerigi yang ingin aku buat.” Waktu aku amati dengan teliti, aku mendapatinya dibuat dengan baik namun masih bisa diperbaiki sedikit lagi.

*Takwilnya* ;

Ternyata apa yang kelompok ini lakukan, sangat sesuai dengan apa yang MQ harapkan, namun masih belum sempurna.

 

Awalnya, aku pikir aku harus memberitahu mereka untuk menyempurnakan kedua roda gerigi itu, namun aku berhenti dan berkata, “apapun yang sudah dibuat dalam kegelapan ini sudah cukup, aku tidak usah mengganggu mereka karena Allah ﷻ sudah memudahkan pekerjaanku.” Sesudah mereka membuat semua bagian-bagiannya, aku akan membangun mesinnya.

*Takwilnya* ;

Saat MQ hendak ikut campur atas apa yang mereka usahakan, MQ mengurungkan niatnya dan belajar Qana'ah atau berpuas diri dengan apa yang sudah ada. Di masa ini tibalah ia untuk melakukan tugas-tugasnya, yakni menjadi pemimpin Pakistan.

 

Sambil memeriksa roda-roda gerigi itu, aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Aku memutar badan dan mendapati Muhammad ﷺ berjalan ke arahku. Aku jadi merasa bahagia melihatnya. Dari cara berjalannya Muhammad ﷺ, aku tersadar bahwa beliau sudah menjadi sangat lemah dan hal itu membuat aku merasa sangat sedih. Aku memberikan salam kepada beliau dan ia membalas salamku

Aku berkata, “lihatlah! orang-orang ini sudah membuat roda-roda gerigi dengan usaha yang amat keras, gerigi-gerigi itu berkilauan dan permata-permata di permukaannya juga berkilauan.”

Muhammad ﷺ menjadi bahagia saat melihatnya dan berkata, “orang-orang ini bekerja dengan sangat keras dan mengerjakan pekerjaan yang baik, Allah ﷻ akan memberikan mereka balasan yang besar.”

*Takwilnya* ;

Mereka adalah orang-orang terpilih yang di ridhoi Allah dan Rasul-Nya.

 

Lalu aku berkata, “bisakah engkau pegang ini dan periksa kualitasnya?” Muhammad ﷺ berkata, “aku telah menjadi sangat lemah dan otot-otot di tangan kananku juga lemah, roda-roda gerigi ini berat dan aku tidak bisa mengangkatnya.”

Aku berkata, “jangan khawatir, nanti setelah semua bagian--bagian ini selesai dibuat, aku akan membuat mesin dan akan bisa memperbaiki tanganmu. Tanganmu akan kembali normal lagi dan engkau akan punya energi dalam tubuhmu juga dan engkau akan bekerja seperti dulu engkau biasa bekerja.”

*Takwilnya* ;

Kelak MQ akan mengembalikan Islam pada kejayaannya.

 

Saat mendengar ini, Muhammad ﷺ menjadi sangat berbahagia dan beliau berkata dengan bersemangat, “Qasim! Semoga Allah ﷻ memberkahimu dengan lebih banyak ilmu.” Dan mimpi itupun berakhir disana.

*Takwilnya* ;

Dan di masa itu ia akan di islah dulu dengan bertambahnya Ilmu.

 

Wallahu a'lam

Penakwil ; Ustadz Tommy Albanjari

 

*Majelis GAZA*


(Diki Candra Purnama)

20 April 2023 



(Seri Takwil mimpi Muhammad Qasim)

 

*MUHAMMAD QASIM MENUNGGU 4 ORANG PENTING YANG DIJANJIKAN ALLAH ﷻ*

 

Assalamu’alaikum.

Pada tanggal 24 November 2015.


Muhammad Qasim melihat ada kegelapan di mana-mana. Langit juga gelap dan ada mesin dan pesawat besar yang terbang melintasi langit. Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.

Lalu aku (Qasim) berkata pada diriku sendiri, “berdasarkan mimpiku, saat kegelapan ada dimana-mana dan aku *melihat empat buah bulan*, maka inilah pertanda bagiku bahwa pertolongan Allah ﷻ akan segera datang.”


Aku pun melihat langit dan aku menemukan *bulan yang pertama*. Lalu aku menemukan *bulan yang kedua* dan *yang ketiga*. Lalu aku berkata, *“bulan yang keempat* juga seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya.” 


Dalam kebingungan aku melihat ke seluruh langit tapi aku tidak bisa menemukannya. Aku kecewa dan mengeluh kepada Allah ﷻ dan berkata “kapan pertolongan-Mu tiba?"

Saat itulah aku melihat lagi ke langit dan tepat di atas diriku, aku melihat bulan yang keempat. Aku sangat senang karena mengetahui bahwa janji Allah ﷻ telah tiba.


Aku lantas naik ke sebuah bangunan yang sangat tinggi dan aku lari dan melompat dari tepi bangunan itu. Dan aku berlari di udara dengan rahmat Allah ﷻ.

Kemudian cahaya Allah ﷻ muncul di jari telunjuk tangan kananku. Lalu aku mulai menghancurkan mesin raksasa dan pesawat berbahaya itu sembari berlari di udara.


Orang-orang menjadi penuh harapan, karena setidaknya akhirnya ada seseorang yang mencoba menghancurkan pasukan-pasukan jahat tersebut.

Dengan bantuan Allah ﷻ aku menghancurkan semua mesin itu, kecuali satu yang berukuran besar. 


Mesin ini menembakiku dengan dahsyat namun aku terus berlari ke arahnya dengan sangat cepat. Kemudian kulemparkan cahaya Allah ﷻ ke langit dan cahaya itu dengan cepat menyebar ke seluruh langit dan menghancurkan mesin itu seketika.

Kemudian seluruh langit dipenuhi dengan cahaya Allah ﷻ. Kita semua akhirnya mendapatkan kebebasan kita sekali lagi dan semua orang bahagia.


Maka aku turun ke daratan dan orang-orang berkerumun di sekitarku. Mereka berkata, “kamu telah melakukan sesuatu yang menakjubkan!”

Dan kemudian aku berkata, “tidak, semua menjadi mungkin dengan pertolongan Allah ﷻ. 


Dan Allah ﷻ benar-benar menolong hamba-hamba-Nya.” Setelah itu, orang-orang mengundangku ke rumah mereka untuk merayakan (kemenangan). Aku berkata bahwa itu tidak perlu tapi mereka bersikeras.

Lalu aku bercanda, “seandainya aku bisa mengkloning diriku sendiri, tentu aku bisa pergi ke rumah semua orang.” Mereka tertawa dan berkata, “apapun yang terjadi, kami tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.”

 

*Ditakwilnya* :


Kalimat "Muhammad Qasim melihat ada kegelapan di mana-mana. Langit juga gelap dan ada mesin dan pesawat besar yang terbang melintasi langit. Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.", bermakna :


1). "Kegelapan dimana-mana", artinya hilangnya kedamaian dan keadilan di berbagai Negara.

2). "Langit Juga gelap”, artinya ajaran agama islam yang juga mulai terasa asing dan terabaikan oleh pengikut-pengikutnya sendiri.

3). "Ada Mesin", artinya ada sistem Pemerintahan baru yang berkuasa.

4). "Dan Pesawat Besar", artinya mereka punya kekuatan yang besar.

5). "yang terbang melintasi langit.", artinya mereka juga mengendalikan dan mengatur agama.

6). "Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka", artinya segala sistem pemerintahan di dunia ini ada dalam kendali mereka termasuk peraturan-peraturan yang berkaitan dengan agama.

7). "Dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.", artinya manusia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kehendak mereka.

 

Kalimat "Lalu aku (Qasim) berkata pada diriku sendiri, “berdasarkan mimpiku, saat kegelapan ada dimana-mana dan aku melihat empat buah bulan, maka inilah pertanda bagiku bahwa pertolongan Allah ﷻ akan segera datang.”, *artinya tanda pertolongan Allah ﷻ akan segera datang adalah dengan hadirnya empat (4) orang mulia.*


Kalimat "Aku pun melihat langit dan aku menemukan9 bulan yang pertama.", artinya :


1). "Aku pun melihat langit", artinya pertama kali Muhammad Qasim (MQ) mulai perduli dengan agama dan menyebarkan mimpi-mimpinya.


2). *"Bulan Pertama",* artinya orang mulia yang pertama, gelarnya adalah *Al Harits Bin Hurrats.* Dialah yang pertama kali percaya mimpi MQ dan tetap setia hingga sekarang.


Kalimat "Lalu aku menemukan *bulan yang kedua* dan *yang ketiga.*", artinya orang mulia kedua dan ketiga.

Mereka ini di sebut berbarengan karena punya kontribusi yang lumayan besar.

*Orang kedua bergelar al Manshur dan orang ketiga bergelar Syuaib Bin Shalih.*

Kontribusi orang kedua adalah membuat mimpinya semakin dikenal dan berhasil mengumpulkan banyak orang untuk mendukung MQ.


Sedangkan Kontribusi orang ketiga adalah membantu menyiapkan Pakistan untuk MQ dan memimpin panji-panji Hitam tatkala MQ belum saatnya berkuasa.


*Orang kedua dan orang ketiga ini wajib di bantu dan memenuhi seruannya* bagi yang mengenalinya, sebagaimana potongan hadits tentang al Manshur:

... عَلَى مُقَدِّمَتِهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ مَنْصُورٌ يُوَطِّئُ أَوْ يُمَكِّنُ لِآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا مَكَّنَتْ قُرَيْشٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَ عَلَى كُلِّ مُؤْمِنٍ نَصْرُهُ أَوْ قَالَ إِجَابَتُهُ

Artinya:... lalu setelahnya akan keluar seorang laki-laki bernama Manshur. Ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka wajib atas setiap mukmin menolongnya, atau beliau mengatakan: "memenuhi seruannya." (Sunan Abu Dawud : 3739)


Dan potongan hadits pasukan Panji Hitam:

... ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّوْدُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَيَقْتُلُوْنَكُمْ قِتْلاً لَمْ يَقْتُلْهُ قَوْمٌ… (ثُمَّ ذكر شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ.

Artinya:... Akhirnya muncullah panji-panji hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau menutur-kan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian beliau berkata:) Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah (Pasukan) khalifah Allah al-Mahdi." (Sunan Ibnu Majah, kitab al-Fitan, bab Khuruujul Mahdi (II/1367), Mustadrak al-Hakim (IV/463-464).)

 

Kalimat "Lalu aku berkata, artinya *“bulan yang keempat* juga seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya.”,

Yakni orang mulia ke empat yang *bergelar Al Masih,* yang mana kita semua sudah tau bahwa beliau adalah *Nabi Isa As.*


Pada kalimat "Seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya”, artinya isyarat kedatangan dajjal, sebab syarat datangnya Nabi Isa as adalah munculnya dajjal selama 40 hari.

Kalimat "Aku kecewa dan mengeluh kepada Allah ﷻ dan berkata “kapan pertolongan-Mu tiba?" Saat itulah aku melihat lagi ke langit dan tepat di atas diriku, aku melihat bulan yang keempat.


Aku sangat senang karena mengetahui bahwa janji Allah ﷻ telah tiba.", artinya Isyarat bahwa Nabi Isa as Hadir di saat MQ Sangat mengharapkannya.


Sedangkan janji Allah ﷻ yang di maksud adalah ayat:

وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Artinya: Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. Az zukhruf : 61)


Tetapi orang mulia *ke empat ini* juga bisa bermaksud MQ sendiri, yakni dirinya yang baru setelah di bai'at.

Dan janji Allah  ﷻ yang di maksud adalah pembai'atan dirinya.


Ada pun kelanjutan mimpi ini seterusnya itu maknanya umum, yakni tentang MQ Menyelamatkan islam dan Pakistan dan menyebarkan keadilan dan kedamaian ke seluruh dunia.

 

Wallahu a'lam

Penakwil ; Ustadz Tommy Albanjari

 

*Majelis GAZA*

(Diki Candra Purnama)

20 April 2023

Komentar