Fenomena Bulan dan Bintang yang berjajar, viral di jagad Maya. Hal ini mewarnai status media sosial seperti WhatsApp, Facebook bahkan menjadi pembicaraan.
Fenomena alam yang sangat langka tersebut tak terkecuali menjadi tontonan menarik saat berbuka puasa bagi warga di Kepulauan Anambas, pada Jumat (24/3/2023) malam.
Amat Yani Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengatakan, fenomena alam yang terjadi di mana antara Bintang dan Bulan membentuk Lambang/simbol dari Partai Bulan Bintang (PBB). Hal ini merupakan akibat dari Konjungsi Planet Venus dan Bulan Sabit dari arah Barat.
Kejadian ini sungguh sangat langka, di saat menikmati hidangan berbuka puasa bersama keluarga dan orang- orang yang kita cintai, fenomena Ini terjadi," ujar Yani,
Hal ini ungkap Pakcik Panggilan akrab Amat Yani, tentu menjadi kegembiraan bagi anggota Dewan maupun pengurus Partai Bulan Bintang.
Politisi Partai yang acap nongkrong bersama warga di Kedai Kedai Kopi dalam menyerap aspirasi, berpikir selama ini, itu hanya sebuah simbol saja, dimana menjadi pilihan peletakan posisi dimana bulan dan Bintang menjadi logo Partai PBB.
Ternyata lanjutnya, posisi pada logo tersebut benar adanya, bukan sebuah khayalan atau fantasi, bintang berada di tengah-tengahnya.
"Seperti yang terjadi pada alam yang acap kali kita lihat dan sering orang awam sebut fenomena alam, padahal menurut saya itu terjadi karena ilahi menunjukan tanda-tanda kebesarannya dan keindahan ciptaannya yang tiada dua dibandingkan dengan apapun," pungkasnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif ATUM Institute Abdullah Amas ini pertanda sebentar lagi masyarakat dapat pemimpin dari PBB. "Ini juga panggilan langit mungkin agar Kader PBB bersiap memimpin negeri"ujar Amas
Komentar
Posting Komentar