Serial Takwil Mimpi MQ : MUHAMMAD BIN SALMAN (MBS), PENYERANGAN KOTA MEKKAH & PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL


 ﷽


(Seri takwil mimpi Muhammad Qasim)

 

*MUHAMMAD BIN SALMAN (MBS), PENYERANGAN KOTA MEKKAH & PEMUDA YANG DIBUNUH DAJJAL*

 

Mimpi Muhammad Qasim, pada tanggal 31 Maret 2018.


Dalam mimpi ini, aku menemukan diriku berada di sebuah rumah yang berada di Timur Tengah. Ini adalah rumah yang sangat besar tetapi desainnya kuno. Ada banyak ruangan di dalam rumah dengan cat berwarna hijau. Ada orang-orang di kamar rumah ini yang semuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Aku berkata pada diriku sendiri: “Apa yang aku lakukan di rumah ini?”

Aku berjalan ke dalam rumah dan menemukan sebuah jendela di salah satu ruangan yang terbuka ke arah luar. Di sana, aku melihat seorang anak yang berusia sekitar 12 tahun dan dia sedang melihat sesuatu melalui jendela itu.

Lalu aku juga melihat keluar melalui jendela itu dan melihat sebuah rumah dari kejauhan. Rumah ini sangat modern dan terlihat seperti bangunan besar dan banyak orang disana. Aku juga melihat seorang pria yang memiliki mobil merah dan dia sedang mengendarainya.

Aku merasa pria ini adalah kepala rumah tangga dari rumah tersebut. Dia sedang mengendarai mobilnya dengan melakukan berbagai atraksi yang berbeda-beda dan orang-orang di sekitar mulai memujinya. Pria itu memang melakukan atraksi yang cukup bagus. Kemudian aku berjalan menuju ruangan lain dan ada seorang anak yang berdiri di sana. Ia berlari ke arahku dan menyapaku sambil menyebutkan namanya dan aku menyapanya kembali. Dia berkata kepadaku: “Apakah kamu melihat bagaimana orang itu mengendarai mobilnya?” Aku berkata kepadanya: “Ya, aku melihatnya. Ini adalah hobi orang-orang kaya. Dia memiliki sebuah mobil dan juga area yang luas sehingga dia dapat melakukan atraksi yang sangat bagus.”

Kemudian anak itu berkata kepadaku: “Maukah kamu bermain bola kasti denganku? Aku memiliki tongkat pemukul dan bola.” Aku membalasnya: “Ya, mengapa tidak!”

Tiba-tiba ibunya memanggil dari ruangan lain dan berkata: “Selesaikan pekerjaan sekolahmu dulu kemudian bermainlah setelah itu.” Kemudian anak itu berkata kepadaku: “Tolong tetap di sini, dan aku akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaan sekolahku dan aku akan membawa kembali tongkat dan bolanya juga.” Aku mengatakan kepadanya: “Baiklah, aku akan menunggumu di sini!” 

Kemudian tiba-tiba sesuatu muncul di benakku untuk berjalan menuju jendela lagi dan memperhatikan pria dengan mobil merah itu. Setelah beberapa saat berdiri disana, seorang pria lain mendekati jendela dan mulai menonton aksi mobil merah itu juga.

Aku melihat rumah modern itu dibangun dengan kuat dan terlihat sangat bagus. Pria dengan mobil merah berteriak dengan bangga: “Lihat, aku dapat melakukan aksi yang bagus.”

Tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari dasar tembok rumah itu dan bumi di sekitarnya mulai tenggelam. Dinding rumah juga mulai runtuh setelah itu. Setelah melihat ini, aku memberi tahu pria yang berdiri di sebelahku: “Bumi akan tenggelam dari sana dan dindingnya juga akan runtuh”. Dia terkejut melihat ini dan berkata: “Bagaimana ini bisa terjadi, rumah itu sangat kuat!” Aku berkata: “Ya, tapi aku khawatir jika puing-puing dari dinding rumah itu akan menimpa rumah kita dan merusaknya.” Dia menjawab: “Tidak, ini tidak mungkin. Rumah itu jauh, bahkan jika dindingnya runtuh, puing-puingnya tidak akan sampai kesini.”

Kemudian aku melihat bahwa bumi di depan rumah itu mulai tenggelam dan salah satu dinding sampingnya runtuh. Bumi mulai tenggelam dengan sangat cepat tetapi orang-orang di sekitarnya tidak memperhatikannya.

Mereka sibuk menyaksikan aksi pria dengan mobil merah itu. Pria itu sendiri juga tidak memperhatikan situasi itu. Aku berkata pada diriku sendiri: “Bumi di bawah rumah ini sedang tenggelam dan orang-orang tidak peduli dan mereka sibuk memuji orang itu.”

Lalu tiba-tiba pria itu membelokkan mobilnya menuju area parkir. Bumi sudah tenggelam dengan sangat cepat dan beberapa orang yang memuji pria itu juga tertelan oleh bumi. Yang lain mulai berteriak ketika melihat mereka tenggelam ke dalam bumi. Karena dinding yang runtuh dan tanah yang tenggelam, ada banyak debu di sekitarnya. Begitu orang itu mencapai tempat parkir dan dia akan memarkir mobilnya, bumi tenggelam dan orang itu tenggelam sangat dalam bersama mobilnya.

Aku sangat sedih melihat ini dan bertanya kepada pria di sebelahku: “Apakah menurut kamu, orang itu masih hidup?” Dia berkata: “Tidak, dia pasti sudah meninggal.” Aku berkata: “Ya, setelah terkubur di dasar tanah, dia pasti meninggal karena lemas.” Setelah melihat pemandangan yang mengerikan ini aku berkata: “Aku harus keluar dan memperingatkan orang-orang untuk keluar dari sana karena rumah itu sedang runtuh”.

Pada saat aku sampai di luar, bumi mulai tenggelam lebih cepat sehingga kerusakan yang terjadi semakin parah. Kemudian bumi terus tenggelam hingga mencapai rumah tempatku berada. Bumi juga tenggelam dari bawah salah satu dinding rumah ini dan dindingnya ikut runtuh.

Kemudian salah satu ruangan rumah ini juga ambruk dan menimbulkan debu disekitarnya. Aku jadi khawatir jika bencana telah sampai di sini dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Tiba-tiba bumi berhenti tenggelam di dekat pintu masuk utama rumah ini sehingga penghuni rumah bisa keluar.

Aku mengucapkan terima kasih kepada Allah ﷻ karena bumi telah berhenti tenggelam. Ketika aku melihat tanah yang tenggelam itu, luasnya sama seperti luas rumah itu. Aku melihat beberapa potong besi di tanah yang tenggelam dan ada pola serupa di tanah itu. Besi Itu dipotong secara terorganisir dalam garis-garis seolah-olah seseorang sedang meruntuhkan rumah-rumah ini dengan perencanaan yang tepat.

Kemudian aku berpikir bahwa aku harus cepat. Aku berlari ke dalam dan berteriak: “Keluar dari rumah ini, karena bumi di bawah rumah ini akan tenggelam”. Beberapa orang mendengarkanku dan mereka membawa keluar barang-barang mereka. Kemudian aku menyadari bahwa beberapa barangku juga ada di sana. Aku segera pergi ke kamar untuk mengambil barang-barangku. Setelah melihat barangku, aku merasa bahwa Allah ﷻ membantuku mendapatkan kembali semuanya.

Setelah mengambil barang-barangku, aku teringat anak kecil tadi dan menemukannya di salah satu kamar. Aku katakan padanya untuk keluar dari sana karena rumah ini akan runtuh. Dia dan keluarganya mengambil barang-barang dan berlari ke luar. Bumi yang tenggelam masih berhenti di dekat pintu utama tetapi bumi mulai tenggelam dari sisi lain rumah dan terjadi kerusakan di sekitarnya. Setelah mengevakuasi rumah itu, orang-orang bertanya kepadaku apa yang harus kita lakukan sekarang dan kemana kita akan pergi? Aku berkata: “Jangan khawatir, berjalanlah ke arah timur dan setelah itu kalian harus menyeberangi sungai kecil, lalu kalian akan melihat rumah lain dan kalian bisa tinggal disana.”

Orang-orang mulai berjalan ke arah itu dan aku juga membawa barang-barangku dan tidak pernah meninggalkannya. Aku berkata pada diriku sendiri: “Bagaimana jika aku meletakkannya di suatu tempat dan melupakannya lalu terkubur.” Oleh karena itu, aku selalu membawa barang-barangku. Aku masuk ke dalam rumah lagi dan membawa lebih banyak orang keluar. Saat aku keluar, kelompok pertama kembali kepadaku dan bertanya bagaimana kami akan menyeberangi sungai? Lalu aku mengajak mereka dan mengatakan bahwa sungai itu dangkal pada satu titik. Aku meminta mereka untuk menyeberangi sungai dari titik itu.

Kami menyeberangi sungai dan melangkah lebih jauh lalu menemukan sebuah rumah kecil, tua dan lemah. Ketika aku melihat rumah itu, aku berkata: “Ini adalah rumah yang sama tempat aku dilahirkan.” Aku memberitahu orang-orang itu untuk berlindung di rumah itu dan jika Allah ﷻ menghendaki semuanya akan baik-baik saja.

Orang-orang itu mulai masuk ke dalam rumah dan aku berkata kepada mereka: “Kita harus memperkuat rumah ini dan melindunginya dari bawah tanah juga agar malapetaka tidak menimpa rumah ini dan merusaknya dan Allah ﷻ pasti akan membantu kita”. Kemudian aku kembali karena ada beberapa rumah lain juga disana. Aku memberitahu orang-orang dari rumah itu dan juga dari dua rumah besar untuk keluar dan pergi menuju rumah di seberang sungai. Orang-orang itu mulai menuju rumah kecil dan tua itu satu demi satu.

Setelah ini, pemandangan dalam mimpiku berjalan sangat cepat sehingga aku tidak tahu dan tidak ingat apa yang terjadi pada saat itu. Kemudian ketika pemandangan menjadi normal kembali, aku menemukan diriku berada di depan pintu sebuah rumah. Aku merasa bencana itu telah berlalu dan orang-orang yang selamat semuanya ada di rumah ini. Ketika aku masuk ke dalam rumah, aku menemukan bahwa rumah itu telah berubah total. Aku sangat terkejut dan berkata: “Ini adalah rumah yang sama yang dibangun oleh Nabi Muhammad ﷺ dan aku mencari rumah yang sama dalam mimpiku.” Allah ﷻ telah mengembalikan rumah ini kepada kami dengan Rahmat khusus-Nya dan aku sangat bahagia. Rumah ini jauh lebih besar dari kedua rumah itu.

Aku berjalan-jalan di rumah ini dan menemukan bahwa ada kedamaian dan kemakmuran di mana-mana. Aku memasuki ruangan yang sangat besar dan melihat banyak orang yang duduk bersama dan saling berbicara satu sama lain. Muslim dari seluruh dunia dengan bahasa dan budaya yang berbeda berkumpul di sana. Aku memandang mereka dan berpikir bahwa sebelum musibah menimpa mereka, orang-orang ini bahkan tidak ingin bertemu satu sama lain, namun sekarang mereka berkumpul di satu tempat dan berbicara satu sama lain seolah-olah mereka adalah saudara sejati. Mereka menghibur satu sama lain dan memperlakukan satu sama lain dengan sangat baik dan hormat.

Kemudian seorang pemuda memasuki ruangan, dia terlihat tidak asing dan aku merasa seperti telah melihatnya sebelum ini. Kemudian aku berpikir bahwa penampilannya mirip dengan anak yang aku temui di rumah di Timur Tengah itu. Pemuda itu juga menatapku dan mulai berbicara denganku. Aku berkata kepadanya: “Aku bertemu seorang anak kecil dan kamu sangat mirip dengannya dan aku ingat anak itu saat melihatmu.” Dia berkata kepadaku: “Akulah anak itu.” Aku terkejut dan memanggilnya dengan namanya dan bertanya: “Apakah kamu anak yang sama itu?” Dia menjawab: “Ya, aku anak yang sama yang kamu temui.” Aku berkata kepadanya: “Kamu sudah cukup dewasa sekarang”. Dia berkata: “Ya, aku sudah dewasa sekarang dan aku sangat senang bertemu denganmu.” Aku berbicara dengannya untuk beberapa waktu dan setelah itu, aku tersesat dalam pikiranku sendiri.

Lalu aku duduk di satu tempat di ruangan itu. Aku masih memegang erat barang-barang yang Allah ﷻ berikan padaku. Aku berkata pada diriku sendiri: “Bertahun-tahun telah berlalu dalam kekacauan dan aku bahkan tidak menyadari bahwa pemuda ini adalah anak kecil yang pernah aku lihat saat itu. Sekarang aku punya waktu untuk menghela nafas dan melihat saat-saat kedamaian dan kemakmuran ini. Ketika aku melihat dinding rumah ini, aku merasa seolah-olah rumah ini sangat kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Ada Berkah dan Rahmat Allah ﷻ menghujani kita dari tembok dan atap rumah. Lalu aku pikir, sekarang tidak banyak waktu yang tersisa karena sebentar lagi kita akan bertemu dengan Allah ﷻ, Sang Penguasa Dunia.  Dan mimpi berakhir.

 


*TAKWILNYA* :

 

Takwil mimpi ini, akan disampaikan poin-poin pentingnya saja. Bismillaah.


"Dalam mimpi ini, aku menemukan diriku berada di sebuah rumah yang berada di Timur Tengah."

_Artinya, kalimat ini sudah sangat jelas, bahwa rumah yang ia maksud menunjukkan suatu daerah, entah itu kota atau negara, namun saya rasa yang di maksud adalah suatu Kota._

 

"Ini adalah rumah yang sangat besar tetapi desainnya kuno."

_Artinya kota yang di tempati Qasim dalam mimpi itu adalah Sebuah kota yang sudah ada selama ribuan tahun. Rumah yang dimaksud adalah kota Mekkah._

 

"Di sana, aku melihat seorang anak yang berusia sekitar 12 tahun dan dia sedang melihat sesuatu melalui jendela itu."

_Artinya, anak 12 tahun yang di maksud adalah Anak yang akan di bunuh Dajjal._

 

"Lalu aku juga melihat keluar melalui jendela itu dan melihat sebuah rumah dari kejauhan."

_Artinya, rumah dari kejauhan yang di maksud adalah kota Madinah._

 

"Aku juga melihat seorang pria yang memiliki mobil merah dan dia sedang mengendarainya."

_Artinya, pria yang memiliki mobil yang di maksud adalah  Muhammad Bin Salman, ia sedang Gencarnya memperindah, memajukan dan memoderenkan daerah-daerah yang dekat dengan kota Madinah._

 

"Aku merasa pria ini adalah kepala rumah tangga dari rumah tersebut."

_Maksudnya, pria tersebut pemilik kota Madinah atau pemimpinnya._

 

"Dia sedang mengendarai mobilnya dengan melakukan berbagai atraksi yang berbeda-beda dan orang-orang di sekitar mulai memujinya."

_Bagi yang mengikuti berita di Arab saudi dan tentang langkah-langkah moderenisasi yang dilakukan MBS pasti akan mengerti apa saja sekarang yang di kerjakan MBS._

 

"Tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari dasar tembok rumah itu dan bumi di sekitarnya mulai tenggelam. Dinding rumah juga mulai runtuh setelah itu."

_Ini isyarat keruntuhan Madinah. Dalam mimpi MQ yg lain adanya teroris di Timur Tengah, sedang di dalam hadits penyerangan Sufyani._

 

"Kemudian bumi terus tenggelam hingga mencapai rumah tempatku berada. Bumi juga tenggelam dari bawah salah satu dinding rumah ini dan dindingnya ikut runtuh. Kemudian salah satu ruangan rumah ini juga ambruk dan menimbulkan debu disekitarnya. Aku jadi khawatir jika bencana telah sampai di sini dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Tiba-tiba bumi berhenti tenggelam di dekat pintu masuk utama rumah ini sehingga penghuni rumah bisa keluar."

_Kalimat ini, adalah isyarat penyerangan ke Kota Mekkah._

 

"Aku berkata: “Jangan khawatir, berjalanlah ke arah timur dan setelah itu kalian harus menyeberangi sungai kecil, lalu kalian akan melihat rumah lain dan kalian bisa tinggal disana.”

_Kalimat ini maknanya adalah, MQ memerintakan pergi menuju Pakistan. Perhatikan hadits Panji Hitam Dari Timur (Khurasan)._


Dari mana bisa mengetahui maknanya adalah Pakistan atau Kota kelahiran MQ (Lahore) ?

_Jawabannya ada di maknanya kalimat berikutnya ini ;_

"Ketika aku melihat rumah itu, aku berkata: “Ini adalah rumah yang sama tempat aku dilahirkan.” Aku memberitahu orang-orang itu untuk berlindung di rumah itu dan jika Allah ﷻ menghendaki semuanya akan baik-baik saja."


Ada pun makna kalimat ini; "Orang-orang itu mulai masuk ke dalam rumah dan aku berkata kepada mereka: “Kita harus memperkuat rumah ini dan melindunginya dari bawah tanah juga agar malapetaka tidak menimpa rumah ini dan merusaknya dan Allah ﷻ pasti akan membantu kita”.",

_Kalimat tersebut maksudnya untuk membangun Pakistan secara bersama-bersama umat islam dari berbagai belahan dunia._

 

"Ketika aku masuk ke dalam rumah, aku menemukan bahwa rumah itu telah berubah total. Aku sangat terkejut dan berkata: “Ini adalah rumah yang sama yang dibangun oleh Nabi Muhammad ﷺ dan aku mencari rumah yang sama dalam mimpiku.” Allah ﷻ telah mengembalikan rumah ini kepada kami dengan Rahmat khusus-Nya dan aku sangat bahagia. Rumah ini jauh lebih besar dari kedua rumah itu."

_Maksudnya Pakistan telah sangat maju dan berjalan dengan sistem pemerintahannya persis seperti zaman Rasulullah dahulu._

 

"Aku berjalan-jalan di rumah ini dan menemukan bahwa ada kedamaian dan kemakmuran di mana-mana."

_Kalimat ini isyarat MQ sudah di bai'at dan menjalani Masa damai 7 tahun sebelum dajjal muncul. Dan bisa juga tema mimpi ini dari awal adalah detik-detik terjadinya Pembai'atan._


_Dan pembai'atan ini sudah terjadi sejak MQ memerintahkan Orang-orang untuk keluar dari Rumah tsb, yang maknanya MQ telah mengeluarkan mereka yang sedang ada di mekkah, di masa itu dari kegelapan (Pembai'tan)._


_Dan Kamar-kamar di rumah itu pun isyarat kelompok-kelompok yang sedang di mekkah di masa itu._

 

Wallahu a'lam

 

Penakwil ; Ustadz Tommy Albanjari

 

(Diki Candra Purnama)

20 April 2023 


 ﷽


(Seri takwil mimpi Muhammad Qasim)

 

*RODA GERIGI EMAS & PERJALANAN MUHAMMAD QASIM SALAH MASUK KELOMPOK*

 

Assalamu’alaikum.

Mimpi tanggal 9 Februari 2018. 

 

Dalam mimpi ini, aku (MQ) sedang melewati sebuah tempat. Dalam perjalanan, aku melihat ke arah permukaan tanah yang tumbuh sejumlah rumput di atasnya. Aku merasa bahwa di lokasi ini ada emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya.

*Takwilnya* :

1. Melewati sebuah tempat, artinya adanya sebuah kesempatan.

2. Tanah yang tumbuh rumput di atasnya, artinya sebuah usaha.

3. Aku merasa ada emas, artinya usaha itu sangat menjanjikan.

 

Waktu aku menggali, aku menemukan benda seperti batu. Saat aku bersihkan kotoran-kotoran darinya, aku jadi tahu rupanya batu itu adalah emas.

*Takwilnya* :

1. Menggali, artinya MQ akan mengalami keadaan yang gaduh / heboh

2. Menemukan batu emas, artinya kegaduhan tsb karena berawal dari pemikiran MQ yang ingin mencari-cari harta dunia dan tidak puas dengan apa yang ada (Baca juga mimpi mengejar gadis).

 

Aku sangat bahagia dan terus menggali dan menemukan emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya. Aku sangat bahagia dan berkata, “aku akan buat mesin seperti yang aku lihat dalam mimpiku dengan bantuan Allah ﷻ.”

*Takwilnya* :

1. Aku sangat bahagia, artinya kebalikannya, dalam menjalani setiap keputusannya MQ harus berhati-hati dan waspada, jangan sampai di perdaya orang lain.

2. "Aku akan buat mesin seperti..”, artinya MQ mencari-cari kekayaan tsb disebabkan karena ingin mewujudkan mimpinya yang sebenarnya belum takdirnya untuk menjadi kaya.

 

Aku masukkan semuanya ke dalam tas, membawanya lalu melangkah maju. Sekarang aku hendak mencari tempat dimana aku bisa mencairkan emas ini dan logam-logam lainnya untuk membuat sebuah mesin. Aku terus berjalan. Lalu aku melihat sebuah gedung di sisi kananku. Aku berkata, aku mungkin bisa menemukan semacam tungku pembakaran besi untuk membuat mesin itu di sana.

*Takwilnya* ;

1. Memasukkan kedalam tas, membawa dan melangkah maju, artinya MQ mau mengurus semuanya sendiri.

2. Sebuah Gedung, artinya sebuah kelompok orang-orang

 

Waktu aku masuk ke dalam gedung, aku merasa bahwa gedung ini ada di bawah kendali pasukan-pasukan satanis. Aku jadi merasa takut karena pikiran ini dan berkata, “jika ada yang melihatku, mereka pasti menangkapku.”

*Takwilnya* ;

1. Gedung di bawah kendali pasukan satanis, artinya orang-orang atau kelompok tsb seperti dikendalikan orang yang berkelakuan seperti orang satanis. Mungkin maksudnya seperti akidahnya melenceng atau (disadari atau tidak) suka berinteraksi dan (dibawah pengaruh) mengandalkan jin-jin, setan, dll (halunisasi).

2. MQ sebetulnya punya firasat (tau) tentang mereka.

 

Tapi aku harus tetap masuk ke dalam gedung dan tidak punya pilihan lain. aku berkata, “waktu Hazrat Muhammad ﷺ hijrah dari Mekah ke Madinah, orang-orang kafir sedang mengepung rumahnya namun beliau membaca beberapa ayat di dalam Al-Quran sehingga orang-orang kafir itu tidak bisa melihat beliau, maka aku harus coba lakukan hal yang sama.”

*Takwilnya* ;

Tetap masuk, artinya MQ tetap bergabung dengan orang/kelompok tsb.

 

Aku coba mengingat-ingat, namun aku tidak bisa mengingat ayat-ayat yang dibaca oleh Muhammad ﷺ. 

*Takwilnya* ;

MQ merasa mampu terhindar dari keburukan mereka, tapi ternyata tidak bisa (terpengaruh).

 

Penerangan di dalam gedung amat redup sehingga jarak penglihatan hanya beberapa kaki.

*Takwilnya* ;

Kelompok tersebut jauh dari hidayah.

 

Aku melafazkan asma Allah ﷻ dan mulai berjalan maju sambil membaca surat al-Ikhlas. Pasukan-pasukan satanis itu kemudian tidak dapat melihatku.

*Takwilnya* ;

Namun (atas kehendak Allah) pada akhirnya MQ sadar dan tetap terlindung dari keburukan mereka.

 

Di dalam gedung aku berjalan di jalan yang lurus yang sangat panjang sambil membawa beban muatan yang sangat berat.

*Takwilnya* ;

1. Berjalan lurus yang sangat panjang, artinya MQ melakukan segalanya semata-mata karena kehendak Allah atau bisa di bilang, MQ melakukan hal tsb karena taqdir Allah yang hingga akhirnya ia akan di muliakan orang-orang.

2. Beban Muatan yang sangat berat, artinya MQ pun sangat kesulitan menjalani takdirnya.

 

Aku merasa lelah namun aku tidak menyerah dan terus berjalan. Gedung itu adalah gedung yang sangat besar dan sangat jauh masuk ke dalam. Aku terus-menerus dibayangi ketakutan kalau-kalau pasukan-pasukan satanis masih ada disana. Setelah mencapai suatu titik, aku merasa bahwa aku sudah berada di luar jangkauan pasukan-pasukan satanis. Aku merasa sangat lelah dan aku lihat sebuah tempat di sisi kiriku.

*Takwilnya* ;

MQ mulai menjaga jarak dengan mereka.

 

Ketika aku pergi kesana, aku melihat tungku pembakaran besi, beberapa cetakan dan sebuah meja besi. Maka, semua peralatan yang aku butuhkan ada di sana.

Aku berkata, “hore! Inilah yang aku cari-cari!” Aku meletakan barang-barangku disana dan setelah beristirahat beberapa saat, aku mulai mengamati tungku pembakaran itu.

aku mengalami banyak kesulitan karena gelap. Saat aku melihat tungku itu, aku lihat bahwa tidak ada api yang menyala di dalamnya.

*Takwilnya* ;

1. Tungku, cetakan, meja besi, artinya orang-orang di kelompok tsb, mendukung MQ menjalankan rencananya yang sebetulnya belum takdirnya MQ tsb.

2. Semua peralatan yang aku butuhkan ada di sana, artinya MQ sangat senang dengan dukungan / persetujuan kelompok tsb.

3. Kesulitan karena gelap, artinya timbul sifat yang buruk pada MQ.

4. Tidak ada api dalam tungku, artinya tidak akan ada kebaikan dalam langkah / usaha MQ tsb.

 

Terlihat sepertinya tungku itu sudah tidak pernah dipakai sejak bertahun-tahun yang lalu. Ada batu bara juga di dalamnya. Tiba-tiba aku teringat bahwa tidak ada alat apapun yang bisa dipakai untuk mematik api ke batu bara itu. Aku berkata, “kalau aku tahu ini sejak tadi, pasti aku membawa korek api bersamaku tadi.” Aku jadi merasa sangat lelah dan berkata bahwa ini adalah pekerjaan yang berat. Sebelum aku pikir pekerjaan ini akan mudah.

Aku mencari sesuatu yang bisa mematik api dalam kegelapan. Akhirnya, aku menemukan sejumlah minyak dan batu-batuan. Aku tuangkan minyak itu ke atas batu bara dan mulai menggosokan batu-batuan tadi supaya mereka memercikan api namun api tak juga kunjung terpercik.

*Takwilnya* ;

1. Mencari sesuatu yang bisa memantik api dalam kegelapan, artinya MQ mencari-cari berharap kebaikan tersebut, dalam keburukan.

2. Minyak dan batu, artinya dengan harapan mendapatkan keberuntungan serta kebahagiaan karenanya.

 

Tangan-tanganku sudah lelah karena membawa barang-barang berat. Sementara itu, batu ditangan kiriku terlepas. Aku bangkit dalam keadaan marah dan berkata, “aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini lagi, aku sangat capek dan pekerjaan yang tersisa masih banyak.

*Takwilnya* ;

1. Tangan Lelah, artinya MQ kerepotan (pusing) dengan langkah atas usahanya tsb.

2. Batu di tangan kiri terlepas, artinya kebaikan yang diharapkan justru semakin menjauh (karena usaha/ langkahnya dan posisi di kelompok/ orang-orang yang salah)

 

Bahkan untuk saat ini, menyalakan api saja aku tidak bisa, dan kalaupun apinya menyala, melelehkan emas dan logam-logam dan membuat mesin adalah pekerjaan yang berat.” Di tengah rasa frustrasi itu, aku melempar batu yang kedua ke arah batu bara tadi.

*Takwilnya* ;

Melempar batu, artinya setelah ini MQ tidak lagi berharap.

 

Batu yang kedua itu lalu menabrak batu yang pertama dan menyulut percikan besar lalu batu bara mulai terbakar. Namun aku masih juga berkata, “Aku tidak mau mengerjakan ini lagi. Aku sudah coba segalanya yang aku bisa.”

*Takwilnya* ;

Batu bara mulai terbakar, artinya MQ menjadi gunjingan orang dan berujung kepada terjadinya berbagai fitnah.

 

Lalu aku melirik ke arah jalan pulang dengan keputus-asaan dan berkata, “andai saja aku tidak pernah memulai pekerjaan ini. Sekarang bagaimana caranya aku kembali melewati jalan yang panjang dan berbahaya ini?”

*Takwilnya* ;

MQ menyesal, tapi ia tidak bisa mengabaikan begitu saja apa yang sudah ia mulai (tidak mudah keluar dari permasalahan ini).

 

Lalu aku melihat ke sisi yang lain dan berkata, “aku harus coba berjalan maju dan memeriksa, mungkin ada jalan keluar dari tempat ini.”

*Takwilnya* ;

Akhirnya MQ mencoba menjalani takdir apa adanya.

 

Baru beberapa langkah aku ambil, aku mendengar suara langkah kaki beberapa orang yang berjalan mendekatiku. Waktu aku melihat ke arah kanan, aku melihat beberapa orang.

*Takwilnya* ;

Lalu ada kelompok lain.

 

Aku berhenti setelah melihat mereka dan berkata, “siapa orang-orang ini?” Waktu aku melihat dari dekat, aku lihat mereka memakai pakaian-pakaian hitam dan turban-turban di kepala mereka. Mereka berhenti dekat tungku pembakaran dan mengambil emas dan batu-batu permata dari dalam tas lalu menyusun mereka di satu sisi.

*Takwilnya* ;

1. Mereka memakai pakaian Hitam, artinya MQ memandang mereka sebagai orang-orang yang buruk.

2. Mereka melakukan apa yang di usahakan MQ tanpa persetujuan MQ atau tanpa perduli apa pendapat MQ.

 

Lalu mereka membesarkan nyala api di dalam tungku dan mulai melelehkan emasnya.

*Takwilnya* ;

Walau pun usaha mereka mendatangkan keberuntungan tetapi timbul darinya sebuah perselisihan karena seorang Wanita.

 

Aku terkejut dan berkata, “apa yang mereka lakukan? Itu semua barang-barangku!” Namun kemudian aku berkata, “untuk apa aku peduli? Toh aku tidak akan melanjutkan pekerjaan ini.”

*Takwilnya* ;

1. "Apa yang mereka lakukan", artinya karena perselisihan itu, MQ tidak menyukai kelompok ini.

2. "Itu semua barang-barangku", artinya MQ merasa, mereka memanfaatkan mimpi MQ untuk diri mereka sendiri.

3. "Untuk apa aku perduli?", artinya namun akhirnya MQ tidak terlalu memikirkannya lagi.

4. "Tidak akan melanjutkan pekerjaan ini", artinya MQ sudah tidak bersemangat untuk mewujudkan lagi mimpi-mimpinya.

 

Aku tidak bisa melihat jelas karena disana gelap. Orang-orang itu membuat sesuatu dari lelehan-lelehan emas tadi, seorang laki-laki meletakan dua benda yang terbuat dari emas di atas meja dan mereka mulai bekerja lagi. Emas itu bersinar terang dalam kegelapan. Aku berkata, “apa yang dibuat orang-orang ini?”

*Takwilnya* ;

1. Tidak bisa melihat karena gelap, artinya kelompok orang tsb berusaha membantu mewujudkan mimpi MQ tanpa perduli apakah di perhatikan MQ atau tidak.

2. Membuat sesuatu dari lelehan emas, artinya mereka tetap berusaha walau pun sedang mengalami perselisihan, bahkan perselisihan ini seakan sebuah taqdir yang harus di lewati.

3. Meletakkan benda terbuat dari emas di atas meja, artinya mereka mengalami kebahagiaan dan telah naik tingkat keyakin mereka.

4. Emas bersinar dalam kegelapan, artinya walau pun mereka berusaha tanpa di perhatikan (diabaikan) oleh MQ, namun hasil yang mereka usahakan telah tampak jelas keberhasilannya.

 

Waktu aku mendekat, aku melihat dua roda gerigi emas dengan permata tertanam di permukaannya. Saat melihatnya, aku sangat terkejut dan Bahagia dan berkata, “ini persis seperti roda-roda gerigi yang ingin aku buat.” Waktu aku amati dengan teliti, aku mendapatinya dibuat dengan baik namun masih bisa diperbaiki sedikit lagi.

*Takwilnya* ;

Ternyata apa yang kelompok ini lakukan, sangat sesuai dengan apa yang MQ harapkan, namun masih belum sempurna.

 

Awalnya, aku pikir aku harus memberitahu mereka untuk menyempurnakan kedua roda gerigi itu, namun aku berhenti dan berkata, “apapun yang sudah dibuat dalam kegelapan ini sudah cukup, aku tidak usah mengganggu mereka karena Allah ﷻ sudah memudahkan pekerjaanku.” Sesudah mereka membuat semua bagian-bagiannya, aku akan membangun mesinnya.

*Takwilnya* ;

Saat MQ hendak ikut campur atas apa yang mereka usahakan, MQ mengurungkan niatnya dan belajar Qana'ah atau berpuas diri dengan apa yang sudah ada. Di masa ini tibalah ia untuk melakukan tugas-tugasnya, yakni menjadi pemimpin Pakistan.

 

Sambil memeriksa roda-roda gerigi itu, aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Aku memutar badan dan mendapati Muhammad ﷺ berjalan ke arahku. Aku jadi merasa bahagia melihatnya. Dari cara berjalannya Muhammad ﷺ, aku tersadar bahwa beliau sudah menjadi sangat lemah dan hal itu membuat aku merasa sangat sedih. Aku memberikan salam kepada beliau dan ia membalas salamku

Aku berkata, “lihatlah! orang-orang ini sudah membuat roda-roda gerigi dengan usaha yang amat keras, gerigi-gerigi itu berkilauan dan permata-permata di permukaannya juga berkilauan.”

Muhammad ﷺ menjadi bahagia saat melihatnya dan berkata, “orang-orang ini bekerja dengan sangat keras dan mengerjakan pekerjaan yang baik, Allah ﷻ akan memberikan mereka balasan yang besar.”

*Takwilnya* ;

Mereka adalah orang-orang terpilih yang di ridhoi Allah dan Rasul-Nya.

 

Lalu aku berkata, “bisakah engkau pegang ini dan periksa kualitasnya?” Muhammad ﷺ berkata, “aku telah menjadi sangat lemah dan otot-otot di tangan kananku juga lemah, roda-roda gerigi ini berat dan aku tidak bisa mengangkatnya.”

Aku berkata, “jangan khawatir, nanti setelah semua bagian--bagian ini selesai dibuat, aku akan membuat mesin dan akan bisa memperbaiki tanganmu. Tanganmu akan kembali normal lagi dan engkau akan punya energi dalam tubuhmu juga dan engkau akan bekerja seperti dulu engkau biasa bekerja.”

*Takwilnya* ;

Kelak MQ akan mengembalikan Islam pada kejayaannya.

 

Saat mendengar ini, Muhammad ﷺ menjadi sangat berbahagia dan beliau berkata dengan bersemangat, “Qasim! Semoga Allah ﷻ memberkahimu dengan lebih banyak ilmu.” Dan mimpi itupun berakhir disana.

*Takwilnya* ;

Dan di masa itu ia akan di islah dulu dengan bertambahnya Ilmu.

 

Wallahu a'lam

Penakwil ; Ustadz Tommy Albanjari

 

*Majelis GAZA*


(Diki Candra Purnama)

20 April 2023 



(Seri Takwil mimpi Muhammad Qasim)

 

*MUHAMMAD QASIM MENUNGGU 4 ORANG PENTING YANG DIJANJIKAN ALLAH ﷻ*

 

Assalamu’alaikum.

Pada tanggal 24 November 2015.


Muhammad Qasim melihat ada kegelapan di mana-mana. Langit juga gelap dan ada mesin dan pesawat besar yang terbang melintasi langit. Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.

Lalu aku (Qasim) berkata pada diriku sendiri, “berdasarkan mimpiku, saat kegelapan ada dimana-mana dan aku *melihat empat buah bulan*, maka inilah pertanda bagiku bahwa pertolongan Allah ﷻ akan segera datang.”


Aku pun melihat langit dan aku menemukan *bulan yang pertama*. Lalu aku menemukan *bulan yang kedua* dan *yang ketiga*. Lalu aku berkata, *“bulan yang keempat* juga seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya.” 


Dalam kebingungan aku melihat ke seluruh langit tapi aku tidak bisa menemukannya. Aku kecewa dan mengeluh kepada Allah ﷻ dan berkata “kapan pertolongan-Mu tiba?"

Saat itulah aku melihat lagi ke langit dan tepat di atas diriku, aku melihat bulan yang keempat. Aku sangat senang karena mengetahui bahwa janji Allah ﷻ telah tiba.


Aku lantas naik ke sebuah bangunan yang sangat tinggi dan aku lari dan melompat dari tepi bangunan itu. Dan aku berlari di udara dengan rahmat Allah ﷻ.

Kemudian cahaya Allah ﷻ muncul di jari telunjuk tangan kananku. Lalu aku mulai menghancurkan mesin raksasa dan pesawat berbahaya itu sembari berlari di udara.


Orang-orang menjadi penuh harapan, karena setidaknya akhirnya ada seseorang yang mencoba menghancurkan pasukan-pasukan jahat tersebut.

Dengan bantuan Allah ﷻ aku menghancurkan semua mesin itu, kecuali satu yang berukuran besar. 


Mesin ini menembakiku dengan dahsyat namun aku terus berlari ke arahnya dengan sangat cepat. Kemudian kulemparkan cahaya Allah ﷻ ke langit dan cahaya itu dengan cepat menyebar ke seluruh langit dan menghancurkan mesin itu seketika.

Kemudian seluruh langit dipenuhi dengan cahaya Allah ﷻ. Kita semua akhirnya mendapatkan kebebasan kita sekali lagi dan semua orang bahagia.


Maka aku turun ke daratan dan orang-orang berkerumun di sekitarku. Mereka berkata, “kamu telah melakukan sesuatu yang menakjubkan!”

Dan kemudian aku berkata, “tidak, semua menjadi mungkin dengan pertolongan Allah ﷻ. 


Dan Allah ﷻ benar-benar menolong hamba-hamba-Nya.” Setelah itu, orang-orang mengundangku ke rumah mereka untuk merayakan (kemenangan). Aku berkata bahwa itu tidak perlu tapi mereka bersikeras.

Lalu aku bercanda, “seandainya aku bisa mengkloning diriku sendiri, tentu aku bisa pergi ke rumah semua orang.” Mereka tertawa dan berkata, “apapun yang terjadi, kami tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.”

 

*Ditakwilnya* :


Kalimat "Muhammad Qasim melihat ada kegelapan di mana-mana. Langit juga gelap dan ada mesin dan pesawat besar yang terbang melintasi langit. Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.", bermakna :


1). "Kegelapan dimana-mana", artinya hilangnya kedamaian dan keadilan di berbagai Negara.

2). "Langit Juga gelap”, artinya ajaran agama islam yang juga mulai terasa asing dan terabaikan oleh pengikut-pengikutnya sendiri.

3). "Ada Mesin", artinya ada sistem Pemerintahan baru yang berkuasa.

4). "Dan Pesawat Besar", artinya mereka punya kekuatan yang besar.

5). "yang terbang melintasi langit.", artinya mereka juga mengendalikan dan mengatur agama.

6). "Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka", artinya segala sistem pemerintahan di dunia ini ada dalam kendali mereka termasuk peraturan-peraturan yang berkaitan dengan agama.

7). "Dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka.", artinya manusia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kehendak mereka.

 

Kalimat "Lalu aku (Qasim) berkata pada diriku sendiri, “berdasarkan mimpiku, saat kegelapan ada dimana-mana dan aku melihat empat buah bulan, maka inilah pertanda bagiku bahwa pertolongan Allah ﷻ akan segera datang.”, *artinya tanda pertolongan Allah ﷻ akan segera datang adalah dengan hadirnya empat (4) orang mulia.*


Kalimat "Aku pun melihat langit dan aku menemukan9 bulan yang pertama.", artinya :


1). "Aku pun melihat langit", artinya pertama kali Muhammad Qasim (MQ) mulai perduli dengan agama dan menyebarkan mimpi-mimpinya.


2). *"Bulan Pertama",* artinya orang mulia yang pertama, gelarnya adalah *Al Harits Bin Hurrats.* Dialah yang pertama kali percaya mimpi MQ dan tetap setia hingga sekarang.


Kalimat "Lalu aku menemukan *bulan yang kedua* dan *yang ketiga.*", artinya orang mulia kedua dan ketiga.

Mereka ini di sebut berbarengan karena punya kontribusi yang lumayan besar.

*Orang kedua bergelar al Manshur dan orang ketiga bergelar Syuaib Bin Shalih.*

Kontribusi orang kedua adalah membuat mimpinya semakin dikenal dan berhasil mengumpulkan banyak orang untuk mendukung MQ.


Sedangkan Kontribusi orang ketiga adalah membantu menyiapkan Pakistan untuk MQ dan memimpin panji-panji Hitam tatkala MQ belum saatnya berkuasa.


*Orang kedua dan orang ketiga ini wajib di bantu dan memenuhi seruannya* bagi yang mengenalinya, sebagaimana potongan hadits tentang al Manshur:

... عَلَى مُقَدِّمَتِهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ مَنْصُورٌ يُوَطِّئُ أَوْ يُمَكِّنُ لِآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا مَكَّنَتْ قُرَيْشٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَ عَلَى كُلِّ مُؤْمِنٍ نَصْرُهُ أَوْ قَالَ إِجَابَتُهُ

Artinya:... lalu setelahnya akan keluar seorang laki-laki bernama Manshur. Ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka wajib atas setiap mukmin menolongnya, atau beliau mengatakan: "memenuhi seruannya." (Sunan Abu Dawud : 3739)


Dan potongan hadits pasukan Panji Hitam:

... ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّوْدُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَيَقْتُلُوْنَكُمْ قِتْلاً لَمْ يَقْتُلْهُ قَوْمٌ… (ثُمَّ ذكر شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ.

Artinya:... Akhirnya muncullah panji-panji hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau menutur-kan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian beliau berkata:) Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah (Pasukan) khalifah Allah al-Mahdi." (Sunan Ibnu Majah, kitab al-Fitan, bab Khuruujul Mahdi (II/1367), Mustadrak al-Hakim (IV/463-464).)

 

Kalimat "Lalu aku berkata, artinya *“bulan yang keempat* juga seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya.”,

Yakni orang mulia ke empat yang *bergelar Al Masih,* yang mana kita semua sudah tau bahwa beliau adalah *Nabi Isa As.*


Pada kalimat "Seharusnya sudah ada di sini tapi aku tidak melihatnya”, artinya isyarat kedatangan dajjal, sebab syarat datangnya Nabi Isa as adalah munculnya dajjal selama 40 hari.

Kalimat "Aku kecewa dan mengeluh kepada Allah ﷻ dan berkata “kapan pertolongan-Mu tiba?" Saat itulah aku melihat lagi ke langit dan tepat di atas diriku, aku melihat bulan yang keempat.


Aku sangat senang karena mengetahui bahwa janji Allah ﷻ telah tiba.", artinya Isyarat bahwa Nabi Isa as Hadir di saat MQ Sangat mengharapkannya.


Sedangkan janji Allah ﷻ yang di maksud adalah ayat:

وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Artinya: Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. Az zukhruf : 61)


Tetapi orang mulia *ke empat ini* juga bisa bermaksud MQ sendiri, yakni dirinya yang baru setelah di bai'at.

Dan janji Allah  ﷻ yang di maksud adalah pembai'atan dirinya.


Ada pun kelanjutan mimpi ini seterusnya itu maknanya umum, yakni tentang MQ Menyelamatkan islam dan Pakistan dan menyebarkan keadilan dan kedamaian ke seluruh dunia.

 

Wallahu a'lam

Penakwil ; Ustadz Tommy Albanjari

 

*Majelis GAZA*

(Diki Candra Purnama)

20 April 2023

Komentar