Parpol Parlemen di Bawah Parliamentary Threshold
Sebuah lembaga survey mengikuti hasil puluhan lembaga survey lainnya menyiratkan PAN tak lolos PT 2024. Adapun di kalangan parpol penghuni Senayan, PDI Perjuangan masih menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 23,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,3 persen dan Partai Golkar 11,8 persen.
Di papan tengah terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 7,6 persen, diikuti oleh Partai Demokrat dengan 6,8 persen, Partai NasDem dengan 5,8 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,2 persen.
Hasil survei menunjukkan ada dua parpol parlemen yang elektabilitasnya di bawah parliamentary threshold, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 2,1 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 2,0 persen.
Kendati demikian, masih ada 16 persen responden dalam survei itu yang menjawab tidak tahu/rahasia saat ditanya soal partai politik pilihannya
yaitu Hanura 0,7 persen, PSI 0,3 persen, Garuda 0.3 persen, Partai Buruh 0,2 persen, PKN 0,2 persen, Gelora 0,1 persen, dan Partai Ummat 0,1 persen
Selamatkan Suara PAN
Sementara itu Bakal Caleg DPR-RI PAN Dapil Jawa Barat 1 yang juga Ketua Lingkar Massa Amanat (LMA) Abdullah Amas meminta agar PAN mengambil langkah terobosan untuk menaikkan suara Partai.
"Ini kesekian kalinya atau puluhan kalinya lembaga survey menyebut PAN tak lolos, pertama karena basis 212 sudah keluar dari PAN, kedua PAN makin runyam dengan keluarnya Amien Rais yang punya jaringan lumayan di akar rumput PAN, ini dua pukulan bagi PAN setelah sebelumnya di Jateng pada Pemilu 2019 habis karena pembelahan bangsa pada cebong dan kampret"ujar Amas
Lingkar Massa Amanat (LMA) akan menampung sejumlah caleg baru PAN untuk bersinergi menyelamatkan suara PAN di 2024
Ditempat lain, Lembaga Survey juga menyampaikan hal yang sama. Capres pilihan masih terus memdapat perhatian. Kali ini Lembaga Survei Lingkar Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) merilis hasil temuanya terkait elektabilitas partai politik peserta pemilu 2024
Hasilnya, PDIP berada di urutas teratas mengungguli partai politik lainnya. Dinamika parpol terlihat. PDIP berada di atas 19.8% yang diikuti PKS 9,3%, Golkar 8,7%, dan Gerinda 8,2%. Sementara PKB 4,8%, Nasdem 5,6%, Demokrat 4,5%, PPP 2,7%, PAN 1,1% dan parpol lainnya dibawah 0,7%.
"Dari hasil survei kami tersebut, dapat dilihat bahwa PDIP masih kokoh dipuncak. Menariknya, PKS masuk posisi kedua mengalahkan Golkar dan Gerindra. Dari 1.350 responden, tidak menjawab sejumlah 2,3% dan belum menentukan pilihanya 22,4%," ujar Dirut LKSP Andika Rachman, Jakarta, Rabu (15/3).
Sementara itu, ketika responden ditanya partai politik apa yang paling Anda ingat? Hasilnya adalah Partai PDIP dengan jumlah responden mencapai 29.6%. Kemudian diikuti Partai Golkar, Gerindra, PKS dan PKB.
Temuan lainnya kata Andika Rachman, meski memiliki elektabilitas tinggi, PDIP mendapat beban citra sebagai partai paling korup sebanyak 20,5%. Kemudian diposisi kedua Demokrat yakni 9,9%, Golkar 8,6% dan Gerindra 2,3%.
"Dari sini bisa kita lihat, bahwa publik mengalami guncangan persepsi, partai yang dipilih ternyata korupsi," tegasnya.
"Hal menarik lainnya adalah saat responden ditanya partai mana yang dianggap memiliki citra partai relijius atau pembela agama? Maka hasilnya adalah PKS meraih posisi pertama dengan jumlah responden 26,4% diikuti PKB 17,9% dan PPP 16,4%. Kemudian disusul PDIP 8,6%, Golkar 7,1%, PAN 6,8% dan Gerindra 5,9%. Sisanya adalah Nasdem, Hanura, PAN dan lainnya," tukasnya.
Selain itu, meski dapat citra buruk soal korupsi, ternyata PDIP dipersepsi sebagai partai yang membela rakyat. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang mencapai 23.5%. "Diposisi kedua, parpol yang dianggap membela rakyat adalah Golkar, dengan torehan 16,9%, PKS 15,9%, Gerindra 13,0% dan Demokrat 12,1%," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar