Koalisi Perubahan Diambang Bubar, Moeldoko Rebut Demokrat? The End SBY?


 Koalisi Perubahan Diambang Bubar, Moeldoko Rebut Demokrat? The End SBY?


Potensi saat ini yang terjadi SBY memasuki masa The End, yaa KPP akhirnya bubar. Nasdem merapat ke poros pemerintah atau PDIP, sementara PKS terpaksa ke poros Prabowo. Pilpres kita balik ke 2024, 2 poros lagi. 


Tapi sih gak yakin bakal sampai ke skenario 3. Secara publik sudah paham kalau Moeldoko itu begal partai. Pendaftaran Moeldoko ditolak Kemenkumham, gugatan ditolak pengadilan. 


Kalau sampai Moeldoko menang di MA, SBY  bisa-bisa juga turun ke jalanan. 


SBY Selesai


Sejatinya Partai Demokrat telah selesai dengan tegasnya mengusulkan Anies sebagai Capres. Tadimya pemerintah cenderung pasif karena tak mengira NasDem bakal turun usung Anies si sosok yang dinilai masyarakat yang mudah dihipnotis kalau ini sosok yang membawa perubahan, padahal perubahan ke arah kehancuran.


Masa berakhirnya SBY telah dekat. Demokrat bakal terus berpolemik hingga Moeldoko siap ambil Demokrat 

Tulisan dibawah juga menarik 


2019 SBY Ditinggal, 2024?


Oleh: Erizal


Puncak Partai Demokrat dan SBY hanya ada pada Pemilu 2009. Setelah itu, 2014, 2019, merosot tajam. Dari partai pemenang menjadi partai menengah, bahkan nyaris di bawah, karena terlempar dari posisi lima besar di DPR.


Apakah pada Pemilu 2024 akan reborn? Bisa jadi. Tapi melihat gelagat Pemilu 2024 hampir mirip dengan Pemilu 2019, di mana Pileg dan Pilpres serentak, sementara Pilkada juga serentak, tapi terpisah dengan Pileg-Pilpres, maka untuk reborn sungguh tidak mudah.


Bahkan, pada Pemilu 2019 saja, Demokrat dan SBY, ditinggal. Baik oleh kubu Jokowi maupun kubu Prabowo. Barangkali, karena bolak-balik, lobby pamungkas SBY terpaku hanya pada sosok AHY, sementara AHY kurang di puncak.


Sementara Pemilu 2024 tokoh-tokohnya masih hampir sama, yakni Jokowi, Prabowo, Mega, Surya Paloh, bahkan mungkin termasuk JK. Nama SBY tak lagi masuk. Jagoannya bisa jadi Prabowo, Sandi, Erick Thohir, Anies, Ganjar, RK, dan nama AHY hampir tak ada dalam bursa.


Seperti pendapat Salim Said yang bingung dan tak mengerti, baik terhadap SBY dan Demokrat maupun terhadap Moeldoko, kisruh dialami Demokrat ini hanya akan membawa SBY-AHY kepinggiran, bukan justru dibawa ke tengah.


Tapi politik kadang tak linier. Segala sesuatu bisa terjadi. Tindakan Moeldoko mengambil alih "paksa" Partai Demokrasi dengan alasan apa pun, tak dapat dibenarkan. Kendati bukan peristiwa pertama kali atau satu-satunya terjadi dalam perpolitikan di negara kita.

Komentar