Abdullah Amas : Anas Urbaningrum Mantan Ketum PB HMI Paling Populer Dan Ciptakan Gelombang


 

 Bendera HMI Berkibar Megah Di Depan Kebebasan Anas


Bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Berkibar megah menyambut kebebasan Anas Urbaningrum. Anas pun menyapa khusus kader-kader HMI yang menyambutnya 


Sisi emosional sebagian Kader HMI tak terpisahkan karena bagaimanapun Anas adalah Mantan Ketum PB HMI. Bahkan yang menyambut Anas adalah Ketum PB HMI Raihan Iskandar.

Jaringan Alumni Muda HMI dibawah kepemimpinan Abdullah Amas mengaku tak bisa menahan euforia Alumni Muda HMI di wadah JAM-HMI dalam menyambut Anas 

"HMI dan Anas Urbaningrum tak bisa dipisahkan dan dari sini terlihat euforia Kader HMI ke Anas jauh lebih dashyat daripada euforia Kader HMI ke Anies"tegas Amas yang juga Mantan Wasekjen PB HMI tersebut




 
Kader NU dan HMI

Anas Urbaningrum adalah Kader NU dan juga Himpunan Mahasiswa Islam. Hal ini membuat Anas menyentuh lapis emosional banyak orang yang berhimpun di wadah itu. Loyalis Anas pun bertebaran dimana-mana baik di Demokrat, PKN, Partai NasDem dan lainnya 


 Anas Effect Kalahkan Anies Effect


JARINGAN Alumni Muda Himpunan Mahasiswa Islam (JAM-HMI) menilai Keluarnya Anas Urbaningrum akan membuat soliditas Alumni dan Kader HMI yang banyak ke Anies memudar



"Anies kan didukung Demokrat dan juga apalagi kalau Cawapresnya AHY bisa pudar itu apalagi Anies dari unsur MPO bukan Dipo"ujar Direktur Divisi Kajian Politik Jaringan Alumni Muda Himpunan Mahasiswa Islam, Ummu Salamah. 


JAM-HMI menilai dinamika Politik kedepan akan makin keras. "Anas Urbaningrum vs Anies Baswedan ujungnya yang didukung Demokrat"pungkasnya



 
Keterangan Gambar : Jaringan Alumni Muda HMI dipimpin oleh Kader dari Mantan Ketum PB HMI Prof. Deliar Noer yaitu Abdullah Amas

 

Anas Tahan Laju Anies. 

ANAS Urbaningrum, Kehadirannya kian dinanti. Jaringan Alumni Muda Himpunan Mahasiswa Islam (JAM-HMI) menyebut kekuatan iklim politik saat ini sangat kondusif melanjutkan perjuangan pergerakan Anas Urbaningrum.





Ketua Umum Jaringan Alumni Muda Himpunan Mahasiswa Islam (JAM-HMI) Abdullah Amas menyebut saat ini gesekan politik kian menganga dan pertarungan die or not die atau hidup mati antara Kubu SBY-JK yang diwakili Anies dan kubu Joko Widodo yang diwakili Capres yang direstuinya nanti. 



Anas Urbaningrum diyakini akan menahan laju Koalisi Perubahan Palsu yang dimotori juga oleh AHY


Anas yang berasal dari Jawa Timur tentu figur yang mampu menahan laju simpati bodoh masyarakat ke Kubu Anies











Kemampuan Retrotika Anas Memukau
 
Hal lain disampaikan oleh salah satu kader HMI lain yaitu Mantan Ketua Bidang Internal KOHATI Jatim yang akrab disapa ayunda Rani mengenang sosok Anas sebagai sosok yang bicara sedikit saja sudah tajam. "Pernah dia bilang Kader HMI kalau istrinya juga dapat kader HMI maka sedikit masalah internalnya"ujarnya sembari tertawa.
Elektabilitas Anas Melejit Akibat Publik Simpati? 
 
Oleh : Abdullah Amas 
(Ketua Umum Jaringan Alumni Muda Himpunan Mahasiswa Islam/JAM-HMI)

TAK Pernah ada generasi Z menyambut Tokoh Politik selain level Capres sedashyat Kala mereka menyambut Anas Urbaningrum. Hal ini juga tak pernah dilakukan pada para Ketum Partai Baru seperti Ketum Gelora dan Partai Ummat misalkan. Anas sendiri digadang-gadang akan memimpin langsung PKN. 

Anas disambut oleh barisan Massa Organisasi Mahasiswa Terbesar dan terlama di Indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam. 

Ini kalau dirawat betul suara PKN akan lumayan namun yang kurang adalah sktruktur PKN di daerah-daerah yang bisa menangkap animo generasi Z ke Anas Urbaningrum. PKN (Partai Kebangkitan Nusantara) juga harus sigap membaca basis kader-kader HMI yang animonya tinggi ke Anas untuk segera dikapitalisasi

Anas juga karakternya membuat nyaman pemilih di Jatim dan Jateng serta bukan tidak mungkin suara PKN Partainya Anas melebihi Gelora dan Ummat. Namun sekali lagi bisakan PKN merawat animo kaum gerakan mahasiswa pada Mantan Ketum PB HMI itu.
 

 Mengenang Pesan Anas Di Kongres 30 HMI Dan Kekuatan Anas Di HMI


 -- Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dihelat di auditorium Universitas Pattimura, Kota Ambon. Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengucapkan selamat atas kongres yang ke-30 kalinya diadakan di wilayah timur Indonesia yang diselenggarakan pada Rabu (14/2) kemarin.


"Kongres yang sehat adalah ramuan yang adil antara pertemuan kader, gagasan, semangat, idealisme, komitmen serta tentu saja politik," ujar Anas, Selasa (14/2).


Ia mengatakan, kesuksesan sebuah kongres ditandai dengan produksi gagasan segar, penguatan idealisme perjuangan dan lahirnya kepemimpinan yang cakap dan membawa harapan. Selain itu, menurutnya, organisasi besar sudah selayaknya dikelola dengan pendekatan sistem yang dinamis dan pikiran-pikiran besar.


"HMI harus dijaga agar tetap muda, bergerak maju dan menawarkan masa depan," ujarnya.


Maka itu, hanya yang bergerak maju penuh kesadaran dan kemampuan yang berhak atas masa depan. Pada akhir pernyataan Anas, ia menyampaikan, dengan ikhtiar, keyakinan dan pertolongan dari Allah, menyampaikan salam khas HMI, "Tetap; Yakin Usaha Sampai," tutupnya.


Anas Uraningrum bebas tinggal menghitung hari. Ada kawan bertanya apakah Anas keluar penjara menjadi faktor politik baru dalam konstelasi politik jelang pilpres 2024


Tapi Anas sebagai Katalisator politik ibarat amper pengantar panas, saya kira naif kalau ada orang anggap enteng. 


Kemunculan kembali Anas bisa membuka berbagai kemungkinan baru tak terduga. Bukan untuk keuntungan dirinya melainkan bagi aktor akror politik yang saat ini lagi jalan buntu atau kejepit.  Setidaknya konstelasi di KAHMI yang terdiri beberapa patron bisa bisa akan memaksa adanya kocok ulang  kartu lagi.


Patron anas di HMI adalah bang Akbar Tanjung. Basis kekuatan Anas ada di Jawa Timur. Adapun jejaring di NU terkoneksi ke jejaring kiai Atabik Ali. Memang bukan sebuah arus besar. Namun tradisi politik di NU yang biasanya para kiai pondok kerap menerapkan strategi Tebar Jala, Anas bisa jadi katalisator politik yang sontak menguntungkan kemunculan sosok yang tak terduga di pentas politik.


Selain itu satu fakta penting yang tak boleh diabaikan yaitu para loyalis HMI Anas yang dimotori Saan Mustapa yang semula gabung di Demokrat, sejak Anas kecokok KPK lantas bergabung  di Nasdem.  


Irisan2 politik jelang 2024 memang makin kompleks, tapi sama sekali tidak rumit merajutnya asalkan ada simpul tengah yang merajutnya.



Saya lihat yang piawai merajut irisan irisan politik dari berbagai organ dan jaringan adalah Mahfud MD. Ia adalah alumni HMI, secara geneologi kultural dan keluarga adalah NU, namun kaum nasionalis dari berbagai spektrun politik merasa nyaman pada putra asli Madura itu. 


Maka untuk menggambarkan konstelasi politik pasca bebasnya Anas saya kira  pas lah banget  ungkapan khas orang Madura. Yaa tak tentu. 


- diolah dari berbagai sumber dan dipublikasikan oleh Abdullah Amas Mantan Wasekjen PB HMI, Ketua Umum Jaringan Alumni Muda HMI (JAM-HMI)


Komentar