ATUM Institute : Ibu Dunia Islam Kini Khofifah, Maka Dapat Penghargaan Kembali Sebagai 500 Tokoh Muslim Dunia

PENGHARGAAN Khofifah sebagai 500 Tokoh Muslim Dunia oleh lembaga Internasional di Yordania dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia merupakan bentuk hadiah bagi perempuan Indonesia dan segenap dedikasi, keberanian maupun intelektual perempuan Muslim Indonesia terwakili oleh Khofifah.

"Gubernur Khofifah sebagai Ketum PP Muslimat NU juga mengantarkan ke puncak perempuan Nahdliyin ke level Top Nasional dan Ibu Khofifah sejak dulu selalu diunggulkan oleh Keluarga pendiri NU seperti di Tebu Ireng yaitu Gus Dur dan Gus Sholah"ujar Abdullah Amas, Direktur Eksekutif ATUM Institute yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Aliansi Pemuda Nasional (APN)



 sumber foto : ANTARA

 


PENGHARGAAN pada Khofifah itu diharapkan menjadi inspirasi bagi segenap perempuan untuk menangkap makna pengabdian dengan sepenuh keberanian, totalitas, Akhlakul Karimah dan menjadikan diri sepenuhnya menjadi pribadi yang ingin selalu menjaga semua yang selama ini membersamainya, dimana Khofifah amat setia merawat segenap jaringan yang dimiliki hingga hari ini.
"Kita mendoakan agar Ibu Khofifah diberi kekuatan terus membangun bangsa kedepan, berani mengeksekusi agenda rumit seperti ke gunung papua kala jadi menteri, menjadi santriwati unggulan kyai dan wakil Presiden untuk membangun Jawa Timur dengan senantiasa di lapangan dan menghadapi dinamika jatim yang amat dinamis, terbukti juga dimasa Khofifah isu-isu soal madura provinsi, isu SARA dan lainnya amat minim dan kondusifitas Jawa Timur dijaga betul serta Seluruh nusantara melalui Muslimat NU dia kawal betul agama yang damai, ia banyak kokohkan muslimat tangguh di daerah-daerah demi kokohnya NKRI dan nama besar Negara berbasis islam dimata dunia, dan dengan jumlah anggota Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar didunia amat layak Ibu Khofifah jadi Ibu Dunia Islam dengan segenap ciri khas yang disebutkan tadi. Dan memang orang-orang kuat kemauan adalag orang yang berpengaruh dimasyarakat"ujar Amas

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa masuk dalam 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia dalam The World's 500 Most Influential Muslims 2023.

Dalam daftar yang dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) tersebut, nama Khofifah masuk dalam kategori tokoh politik muslim. Masuknya nama Khofifah adalah kali ketiga dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh.

Khofifah yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut masuk dalam kategori tokoh politik muslim berpengaruh. Dari Indonesia, sedikitnya ada 25 tokoh muslim yang juga masuk dalam daftar tersebut.

Diantaranya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027, Yahya Cholil Staquf, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Achyar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dalam daftar The Muslim 500, Khofifah ditulis sebagai Gubernur Jawa Timur dan Mantan Menteri Sosial. Khofifah juga disebut sebagai Ketua Muslimat NU, organisasi perempuan muslim yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama dengan jumlah pengikut di media sosial mencapai 2 juta. Khofifah juga ditulis sebagai salah satu kandidat presiden 2024.

“Dia (Khofifah) merupakan ketua dari Muslimat, perkumpulan wanita muslimat yang terafiliasi Nahdlatul Ulama. Dia bahkan memiliki 2 juta pengikut di sosial media dan salah satu perempuan yang dipertimbangkan sebagai calon presiden 2024,” tulis The Muslim 500 dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (22/2/2023).

Sebagai informasi, The Muslim 500 adalah ajang penghargaan dan nominasi tahunan bagi tokoh muslim berpengaruh di seluruh dunia. Ajang ini dimulai pada 2009 oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) yang merupakan lembaga penelitian independen. Lembaga ini berafiliasi dengan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought yang berkantor di Amman, Yordania (AS)



Komentar