Mengenang Pesan Anas Di Kongres 30 HMI Dan Kekuatan Anas Di HMI
-- Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dihelat di auditorium Universitas Pattimura, Kota Ambon. Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengucapkan selamat atas kongres yang ke-30 kalinya diadakan di wilayah timur Indonesia yang diselenggarakan pada Rabu (14/2) kemarin.
"Kongres yang sehat adalah ramuan yang adil antara pertemuan kader, gagasan, semangat, idealisme, komitmen serta tentu saja politik," ujar Anas, Selasa (14/2).
Ia mengatakan, kesuksesan sebuah kongres ditandai dengan produksi gagasan segar, penguatan idealisme perjuangan dan lahirnya kepemimpinan yang cakap dan membawa harapan. Selain itu, menurutnya, organisasi besar sudah selayaknya dikelola dengan pendekatan sistem yang dinamis dan pikiran-pikiran besar.
"HMI harus dijaga agar tetap muda, bergerak maju dan menawarkan masa depan," ujarnya.
Maka itu, hanya yang bergerak maju penuh kesadaran dan kemampuan yang berhak atas masa depan. Pada akhir pernyataan Anas, ia menyampaikan, dengan ikhtiar, keyakinan dan pertolongan dari Allah, menyampaikan salam khas HMI, "Tetap; Yakin Usaha Sampai," tutupnya.
Anas Uraningrum bebas tinggal menghitung hari. Ada kawan bertanya apakah Anas keluar penjara menjadi faktor politik baru dalam konstelasi politik jelang pilpres 2024
Tapi Anas sebagai Katalisator politik ibarat amper pengantar panas, saya kira naif kalau ada orang anggap enteng.
Kemunculan kembali Anas bisa membuka berbagai kemungkinan baru tak terduga. Bukan untuk keuntungan dirinya melainkan bagi aktor akror politik yang saat ini lagi jalan buntu atau kejepit. Setidaknya konstelasi di KAHMI yang terdiri beberapa patron bisa bisa akan memaksa adanya kocok ulang kartu lagi.
Patron anas di HMI adalah bang Akbar Tanjung. Basis kekuatan Anas ada di Jawa Timur. Adapun jejaring di NU terkoneksi ke jejaring kiai Atabik Ali. Memang bukan sebuah arus besar. Namun tradisi politik di NU yang biasanya para kiai pondok kerap menerapkan strategi Tebar Jala, Anas bisa jadi katalisator politik yang sontak menguntungkan kemunculan sosok yang tak terduga di pentas politik.
Selain itu satu fakta penting yang tak boleh diabaikan yaitu para loyalis HMI Anas yang dimotori Saan Mustapa yang semula gabung di Demokrat, sejak Anas kecokok KPK lantas bergabung di Nasdem.
Irisan2 politik jelang 2024 memang makin kompleks, tapi sama sekali tidak rumit merajutnya asalkan ada simpul tengah yang merajutnya.
Saya lihat yang piawai merajut irisan irisan politik dari berbagai organ dan jaringan adalah Mahfud MD. Ia adalah alumni HMI, secara geneologi kultural dan keluarga adalah NU, namun kaum nasionalis dari berbagai spektrun politik merasa nyaman pada putra asli Madura itu.
Maka untuk menggambarkan konstelasi politik pasca bebasnya Anas saya kira pas lah banget ungkapan khas orang Madura. Yaa tak tentu.
- diolah dari berbagai sumber dan dipublikasikan oleh Abdullah Amas Mantan Wasekjen PB HMI, Ketua Umum Jaringan Alumni Muda HMI (JAM-HMI)
Komentar
Posting Komentar